PROPOSAL PENDIRIAN RUMAH QUR’AN DAN RUQYAH
“QURAN HOUSE”
A.
LATAR BELAKANG
Bukan
Rahasia umum lagi bahwa umat Islam saat ini sedang berada dalam puncak
keterpurukan dan keterbelakangan khususnya dalam masalah agama. Begitu banyak
persoalan yang muncul yang begitu memiriskan hati. Mulai dari masalah akhlak
dan moral yang kian bejat, ilmu agama yang sangat minim serta
penyimpangan-penyimpangan aqidah yang sangat memprihatinkan khususnya dalam
masalah mencari sebab kesembuhan.
Bukti konkret dari apa yang kami
sebutkan di atas bisa dilihat dalam kehidupan masyarakat di sekitar kita. Dalam
masalah keterbelakangan ilmu agama, begitu banyak dari masyarakat kita, mulai
dari anak-anak hingga para orang tua yang sampai saat ini tidak bisa membaca
Al-Quran dengan baik dan benar. Sebagaimana yang dimuat dalam web NU Online, Rektor
Universitas Islam Makassar Majdah Agus Arifin Nu'mang dalam tausiyahnya
menyoroti masalah buta aksara Alquran yang memprihatinkan. Menurutnya, saat ini
data statistik menunjukkan persentase buta aksara dan buta makna Al Qur'an di
Sulawesi Selatan mencapai 80 persen. (http://www.nu.or.id)
Bila membaca Al-Quran saja mereka
tidak bisa lalu bagaimana mereka bisa mengamalkan ajaran-ajaran agama ini
sesuai dengan apa yang diinginkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Apatah lagi
Al-Quran adalah pedoman hidup bagi seorang muslim untuk mencapai kesuksesan dan kebahagiaan di dunia
dan akhirat.
Lalu dalam masalah akhlak dan
moral, maka kita bisa liat bagaimana akhlak generasi muda kita saat ini. Begitu
banyak di antara mereka yang terlibat dalam masalah pergaulan bebas, minuman
keras dan obat-obat terlarang. Sedangkan dipundak merekalah amanah perjauangan
dan dakawah ini akan kita serahkan. Berikut kami sajikan di antara fakta dan
data kenakalan remaja khususnya di daerah Makassar:
- Kepala Polda Sulselbar Inspektur Jenderal Pudji Hartanto Iskandar menyatakan, dari sekian banyak kasus pembegalan yang terjadi Kota Makassar, lebih dari 70 persen pelakunya berusia remaja atau di bawah umur 17 tahun. (http://regional.kompas.com)
- Data dari Humas Polda Sulsel menyebutkan, selama Januari hingga November 2008 lalu, tercatat 20 kasus tawuran di Makassar. Tawuran terjadi antara mahasiswa, mahasiswa dengan aparat, dan mahasiwa dengan masyarakat. (http://makassar.tribunnews.com)
- Berdasarkan data penelitian pada 2005-2006 di kota-kota besar seperti Jakarta, Medan, Bandung, Surabaya, dan Makassar, masih berkisar 47,54 persen remaja yang mengaku melakukan hubungan seks sebelum nikah. Namun survey terakhir tahun 2008 meningkat menjadi 63 persen. (http://makassar.tribunnews.com)
Terkahir dalam masalah Aqidah,
perhatikanlah bagaimana masyarakat kita dalam kesehariannya. Berapa banyak di antara
mereka yang ketika tertimpa sakit yang bersifat non medis, menjadikan para
dukun sebagai alternatif utama dalam mencari sebab kesembuhan. Padahal apa yang
mereka lakukan tersebut merupakan sebuah praktek kesyirikan yang dapat mengeluarkan mereka dari agama
yang mulia ini. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ أَتَى كَاهِنًا أَوْ عَرَّافًا فَصَدَّقَهُ
بِمَا يَقُولُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ
“Barangsiapa yang mendatangi dukun atau peramal
kemudian membenarkan apa yang dia katakan, maka dia telah kafir terhadap apa
(Al-Qur`an) yang diturunkan kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.” (HR.
Ahmad no. 9171)
Ini adalah sebagian kecil dari
berbagai macam penyimpangan moral dan akhlak serta aqidah yang sudah begitu
akut dan telah menjangkiti generasi ummat Islam dewasa ini. Maka sudah
sewajarnya jika pada masa sekarang ini kemampuan generasi kita dalam memahami
Al Qur’an sangat rendah, apalagi untuk mau menghapalkan dan mengamalkan isinya.
Sehingga yang akan terjadi adalah lambat laun agama Islam hanyalah tersisa
namanya saja, dan Al-Quran hanya tersisa tulisannya saja. Dan ini mulai
terbukti dimana sangat banyak dikalangan orang Islam sendiri yang tidak
mengerti apa itu Islam, meninggalkan sebagian (ataupun seluruhnya) ajaran
Islam, bahkan tergelincir dalam kesyirikan khususnya praktek perdukunan dan
tidak sedikit yang berani menentang dan mempertanyakan kebenaran ajaran Islam .
Mereka mulai ragu dengan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran agama Islam.
Ini sangat sesuai dengan apa yang
telah diberitakan oleh Rasulullah Shallallahu
Alaihi WA Sallam dalam kitab Al
Misykat;
سيأتى على الناس زمان لايبقى من الإسلام إلا اسمه
ولا من القرآن إلا رسمه
“Akan datang suatu zaman bahwa tidak akan
tersisa Islam kecuali namanya saja dan tidak pula Al Qur’an kecuali tulisannya
saja.”
Melihat fenomena ini, membuat kami
termotivasi untuk mendirikan Rumah Belajar Quran dan Terapi Ruqyah “Quran House” sebagai wadah untuk mendidik
masyarakat khususnya anak-anak yang memiliki semangat dalam mempelajari dan
menghafalkannya. Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda,
خيركم من تعلم القرآن و علمه
“Sebaik baik kalian adalah orang yang belajar Al
Quran dan yang mengamalkannya”
Disamping sebagai wadah
pendidikan, Quran House juga didirikan agar menjadi rujukan bagi masyarakat
dalam mencari sebab-sebab kesembuhan yang sesuai dengan apa yang diajarkan oleh
Allah dan Rasul-Nya Shallallahu Alaihi Wa Sallam yaitu berobat dengan terapi
Al-Quran atau yang lebih dikenal dengan Ruqyah. Allah Subhanahu Wa Ta’ala
berfirman,
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ
وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ
“Dan kami
turunkan dari Al Qur`an sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman”. [Al Isra/17 : 82].
B.
VISI DAN MISI
Visi
Menyiapkan generasi islam yang hafal, faham dan juga mengamalkan Al
Quran, serta menjadikan Al-Quran sebagai
Solusi dan jalan untuk menjemput kesembuhan.
Misi
- Mencetak generasi yang hafal Al Quran
- Menyelenggarakan proses pendidikan yang mengajarkan materi Al Qur’an, dan hadits-hadits Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam
- Membimbing agar menjadi muslim yang cerdas dalam ilmu Agama.
- Memberikan pelayanan Terapi Al-Quran (Ruqyah) dan Bekam
- Menyelenggarakan pelatihan ruqyah Syar’iyyah.
- Membumikan Al Quran.
C.
BENTUK KEGIATAN
1. Jenis Kegiatan : Rumah
Qur’an dan Terapi Ruqyah
2. Program
a.
Pendidikan gratis untuk
kaum dhuáfa’
b. Hafal Al Quran minimal 5 Juz
c. Pendidikan ilmu-ilmu dasar islam. (Tauhid, Fiqhi dll)
d. Pelayanan Terapi Quran (Ruqyah) dan Bekam
e. Pelatihan Ruqyah syar’iyyah
D.
KEPENGURUSAN
Ketua :
Muh. Idul Fitran
Sekretaris : Muh. Faudzan
Bendahara : Erul Gusnandar
Div. Humas : Askar
Div.i
Pendidikan Al-Quran : Khaerul Mahfud
Div. Terapi
Al-Quran : Arwan Arhiansah
Tenaga Pengajar dan Teraphi AL-Quran:
- Baso Hamka
- Muh. Idil Fitri
- Askar
- Muh. Idul Fitran
- Haerul Mahfud
- Erul Gusnandar
- Muh. Fauzan
- Arwan Arhiansah
E.
ANGGARAN BIAYA
1. Kebutuhan Perbulan :
·
Makan Santri 8 x 30 @20.000 Rp. 4.800.000
·
Mukafaah Pengajar 8 x 250.000 Rp. 2.000.000
2. Perbaikan dan Pembenahan Rumah
·
Cat 3 x 60.000 Rp.
180.000
·
Tripleks 3 x 55.000
·
Paku Rp.
20.000
·
Balok 3 x 25.000 Rp
. 75.000
3. Publikasi
·
Spanduk (2x1) x 3 @ 50.000 Rp.
150.000
·
Spanduk (5x1) x 1 @ 125.000 Rp. 125.000
·
Brosur Rp. 70.000
4. Peralatan
a. Kamar
·
Kasur 2 x 300.000 Rp. 600.000
·
Lemari 2 x 300.000 Rp. 600.000
·
Tikar 3 x 120.000 Rp. 360.000
b. Dapur
·
Kompor + gas Rp. 650.000
·
Dispenser + galon Rp. 150.000
·
Rice cooker Rp.
250.000
·
Peralatan lain Rp. 200.000
Jumlah Rp. 10.230.000
F. Cara Pengumpulan Dana
Cara pembayaran wakaf, infaq dan
shadaqoh dapat dilakukan melalui :
Bisa langsung menghubungi Contact Person:
- 0812-4187-8284 (Erul Gusnandar)
Bisa langsung Transfer
ke Rek. BSM (Bank Syari’ah Mandiri)
708 350 5189 a.n Muh. Idul Fitran
Mohon setiap bantuan yang ditransfer
dikonfirmasikan ke Contact Person di atas.
G.
PENUTUP
Demikian
proposal ini kami sampaikan dengan penuh hangat dan sentuhan Qur’ani. Kami
menyakini dengan keimanan kepada Allah Subhanahu Wata’ala, segala permasalahan
hidup akan terselesaikan dengan baik, sebagaimana kami menyakini bahwa semua
pihak yang terlibat atas suksesnya proyek Da’wah Qur’ani ini adalah termasuk
dari hamba-hamba pilihan-Nya.
Amin ya Rabbal ‘alamin.
مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ أَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ
كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍۗ
وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاءُۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ
“Perumpamaan orang yang
menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti biji yang menumbuhkan tujuh
tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipat gandakan bagi
siapa yang siapa yang ia kehendaki, Dan Allah Maha luas, Mengetahui.”
Makassar, 15 September 2017 M
24 Dzulhijjah 1438 H
“Quran House”
Smart & Healthy With Quran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar